Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Dampak Pesta Demokrasi

Contoh khutbah Jumat menyambut pesta demokrasi. Naskah khutbah Jumat dalam artikel ini berkaitan momentum jelang pesta demokrasi yang akan bermuara pada Pemilu 2024 di Indonesia Dalam khutbah Jumat Bulan Maulid 2023 ini akan diterangkan tentang dampak yang akan dialami dalam menghadapi pesta demokrasi yang akan berlangsung.

Khotib dapat menyampaikan tentang pentingnya mempertahankan persatuan dan kerukunan umat Islam dalam kehidupan berbangsa. Adapun contoh teks khutbah Jumat ini dapat dibacakan ketika khutbah salat Jumat pada hari ini, Jumat (20/10/2023). Berikut contoh khutbah jumat dalam rangka pesta demokrasi, melansir dari laman Pondok Pesantren Lirboyo .

Ide Kado Spesial untuk Hari Ibu, Ada Paket Liburan hingga Cincin Berlian! Iring iringan Joe Biden Ditabrak Mobil usai Makan Malam, Presiden AS Selamat Apa Arti Pemakzulan Presiden Joe Biden dan Bagaimana Senat Menghukum Pejabat AS?

Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Dampak Pesta Demokrasi Laut Merah Membara, Arab Saudi Diuji: Tunduk Pada Perintah AS atau Berdamai dengan Yaman Halaman 3 Contoh Teks Khutbah Jumat Bertema Sumpah Pemuda

Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Pertama tama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalakan segala perintah Nya dan menjauhi segala larangann Nya. Karena dengan takwalah kita akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di akhirat.

Takwa merupakan hal yang harus sepenuhnya kita usahakan tanpa henti. Dalam takwa, jiwa dan raga harus bersama sama layaknya dua sisi uang yang saling melengkapi satu dan lainnya. Demikian juga, takwa merupakan suatu proses yang harus terus diusahakan sampai datang ajal menjemput. Oleh karenanya, Allah swt. Berfirman: Marilah kita pertahankan kerukunan, persatuan dan kesatuan umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih lagi, sebentar lagi kita akan menghadapi pesta demokrasi.

Begitu maraknya berita, kabar, dan bahkan fenomena kebohongan di sekitar kita yang semakin sulit terbendung. Berita hoax, ujaran kebencian, adu domba, dan lain lain telah menjadi ancaman nyata bagi kita semua, umat Islam, bahkan ancaman bagi seluruh elemen bangsa Indonesia. Tidak ada tujuan lain dari semua itu kecuali untuk memecah belah kerukunan umat dan mengadu domba bangsa kita.

Dengan demikian, formula terbaik dalam menyikapinya adalah dengan mempererat ikatan ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wataniyah kita dalam kehidupan sehari hari. Dalam al Qur’an, Allah SWT telah berfirman: Dalam penafsiran ayat tersebut, sahabat Ibnu Mas’ud menafsiri kata hablillah dengan arti jamaah atau perkumpulan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW pernah menyampaikan tentang pentingnya sebuah persatuan dan bahaya perpecahan. Diriwayatkan dari Al Qadha’i, Nabi SAW bersabda: Beberapa dalil tersebut telah memberi pemahaman bahwa Allah SWT dan Rasulllah SAW memerintahkan terhadap kita semua untuk menjaga persatuan dan kerukunan umat serta menjauhi permusuhan dan perpecahan. Dan seandainya terjadi sebuah perbedaan, itu adalah sebuah keniscayaan. Karena pada dasarnya perbedaan yang dilarang adalah setiap perbedaan yang berdampak pada kehancuran dan perpecahan di antara umat Islam.

Sehingga kita semua diharuskan pandai dan bijak dalam menyikapi perbedaan yang ada. Kerukunan dan persatuan harus terus kita pertahankan, terlebih lagi kita sadari bahwa sebentar lagi kita semua akan merasakan atmosfer udara pesta demokrasi. Percaturan dunia politik, permaninan elit, bahkan spekulasi strategi telah mewabah di sekeliling kita semua.

Apabila tidak disikapi secara bijak, semuanya akan berpotensi besar akan membawa dampak buruk. Silahkan memiliki pilihan yang berbeda. Namun perbedaan pilihan itu jangan sampai mencederai kerukunan dan persatuan di antara kita semua. Persoalan pemimpin dalam Islam sangatlah krusial. Ia dibutuhkan dalam masyarakat atau komunitas bahkan dalam lingkup yang sangat kecil sekalipun. Adanya pemimpin menjadikan adanya sistem lebih terarah. Tentu saja pemimpin di sini bukan seseorang dengan otoritas mutlak. Ia dibatasi oleh syarat syarat tertentu yang membuatnya harus berjalan di atas jalan yang benar.

Hadits ini memuat pesan bahwa kepemimpinan adalah hal penting dalam sebuah aktivitas bersama. Perjalanan tiga orang bisa dikatakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh tim kecil. Artinya, perintah Nabi tersebut tentu lebih relevan lagi bila diterapkan dalam konteks komunitas yang lebih besar, mulai dari tingkat rukun tentangga (RT), rukun warga (RW), desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga negara. Juga ada lingkup lingkup aktivitas lainnya yang memperlukan kebersamaan. Hadirnya pemimpin membuat kerumunan massa menjadi kelompok (jamaah) yang terorganisasi. Ada tujuan, pembagian peran, dan aturan yang ditegakkan bersama.

Sebagai warga negara, kita harus berpartisipai aktif dalam pemilihan kepala negara yang tak lama lagi akan digelar dengan menggunakan hak pilih kita. Dengan ikut andil di dalamnya, berarti kita semua turut berperan aktif dalam melancarkan misi untuk menciptakan hubungan timbal balik dan keharmonisan antara agama dan negara. Namun yang menjadi tugas penting kita adalah bagaimana tetap menjaga kondusivitas selama pesta demokrasi ini berlangsung.

Kita semua harus tetap memegang teguh dan memprioritaskan asas persatuan dan kesatuan. Karena kesatuan tidak hanya sebatas menjaga kita semua dari segala ancaman yang telah ada di depan mata. Melainkan kesatuan sangat dibutuhkan demi menciptakan kemaslahatan bersama. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmatnya serta menjadikanya baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur Amin ya rabbal ‘alamin. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*