Jangan Sepelekan Mata Kering, Ketahui Gejalanya Agar Segera Diatasi

Mata kering merupakan penyakit atau kelainan pada permukaan mata yang yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata. Prevalensi mata kering di Indonesia berada pada rentang 27,5 persen hingga 30,6 persen. Sayangnya, masih banyak yang menyepelekan penyakit mata kering.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Mata dan Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics DR Dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE. Padahal, mata kering yang tak tertangani dengan baik mengakibatkan penurunan kualitas hidup. "Lantaran penderitanya tidak dapat beraktivitas dengan optimal, dan menjadi bergantung pada obat obatan," ungkapnya pada media season oleh JEC Hospital and Clinics Peringatan Bulan Kesadaran Mata Kering, Selasa (18/7/2023).

Mayoritas Pemuda di AS Ternyata Ingin Negara Israel Dilenyapkan, Zionis Terguncang? Halaman 3 Tangis Jane Abel Pecah saat Dibully Teman Sekolah, Gara gara Diragukan Anaknya Bambang Pamungkas Terungkap Masa Sulit Dilalui Jane Abel Tanpa Bambang Pamungkas, Dibully Hingga Diragukan Anak Bepe

Kisah Sedih Jane Abel Putri Sulung Bambang Pamungkas Dengar Percakapan Ayah dan Ibu Sambungnya Sandera Israel Muncul di Video Brigade Al Quds: Netanyahu Ingin Kami Mati, Rudal IDF Ancam Kami Halaman 3 Dibully karena Ayah, Jane Abel Putri Pertama Bambang Pamungkas Menangis Dianggap Anak Satpam Sekolah

Pasukan Israel Diserang Infeksi Luka Membahayakan, Tak Mempan Diobati Rafael Struick Disepelekan ADO Den Haag sebelum Pulang ke Timnas Indonesia Halaman 3 Bahkan kata dr Rahayu, jika terus dibiarkan bisa merusak permukaan mata akibat peradangan atau infeksi.

"Kerusakannya bisa tergolong ringan sampai berat, dan berlangsung temporer maupun permanen,” paparnya. Ada beberapa gejala yang muncul saat mata alami kekeringan. Di antaranya muncul ketidakstabilan air mata.

Peningkatan kekentalan atau osmolaritas, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata. Selain itu, penderita kering biasanya merasakan kondisi mata yang tidak nyaman. Seperti terasa ada yang mengganjal, mata sering bewarna merah, berair dan terasa kering.

Muncul sensasi berpasir, ada kotoran mata, lalu mata terasa lengket. Penderita juga kerap mengucek ngucek mata. "Namin, timbulnya gejala tidaklah cukup. Berdasarkan temuan kami di JEC, lebih dari sepertiga pasien tidak bergejala dan tidak tahu dirinya mengalami mata kering," lanjut dr Rahayu.

Lebih lanjut, peringati Bulan Kesadaran Mata Kering JEC Eye Hospitals and Clinics kenalkan layanan terpadu menangani mata kering yaitu JEC Dry Eye Service. Usai pemeriksaan, tim ahli JEC Dry Service akan memberikan penanganan yang sesuai. Mulai dari artificial tears substitute/lubricants hingga punctal plug pada kondisi berat.

Penanganan ini untuk mengatasi volume air mata yang kurang. Selain itu ada pemberian anti inflamasi dan antibiotik tetes mata maupun orang untuk mengatasi peradangan dan kemungkinan infeksi pada mata. Ada pula pemberian autologous serum tetes mata untuk memperbaiki permukaan mata yang mengalami kerusakan.

Serta terapi E eye® Intense Pulse Light (IPL) untuk memperbaiki kualitas lapisan minyak air mata. “E Eye® Intense Pulse Light merupakan teknologi paling mutakhir untuk terapi mata kering. Eye® IPL yang ditujukan langsung ke kelopak mata untuk menstimulasi dan memperbaiki fungsi kelenjar Meibom.

Kualitas lapisan lipid menjadi lebih baik dan kadar penguapan air mata berkurang. Rasio perbaikan keluhan dry eye menggunakan terapi E Eye® IPL mencapai lebih dari 80 persen. Proses terapi E Eye® IPL terbagi ke dalam 3 sesi, yaitu hari pertama, hari ke 15 dan hari ke 45.

Durasi tindakan yang dibutuhkan pada masing masing mata berlangsung singkat: hanya 3 5 menit. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*