Teknologi Artificial Intelligence Dinilai Dapat Tingkatkan Kepuasan Kerja Karyawan

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) menjadi teknologi yang bisa mendukung pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memperlancar berbagai proses Human Resources (HR), mulai dari rekrutmen hingga perencanaan pertumbuhan karir karyawan. Chief Customer Officer Mekari Arvy Egadipoera, mengatakan teknologi AI akan mendisrupsi dunia HR secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan. "Di beberapa tahun ini, dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work. Perubahan perubahan tersebut menuntut HR untuk memanfaatkan sistem dan perangkat yang lebih canggih untuk mengatur talenta di dalam perusahaan serta memenuhi kebutuhan karyawan. Di sini, AI bisa menjadi alat yang digunakan perusahaan untuk berinovasi di bagian perencanaan dan pengelolaan SDM secara strategis," ungkap Arvy, Rabu (28/6/2023).

Riset Gartner berjudul 'Predicts 2023: HCM Technology Transformation' menunjukkan AI yang tertanam dalam solusi teknologi untuk HR akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan dan personalisasi. Perusahaan teknologi Mekari, menyebut AI juga bisa memajukan cara perusahaan mengelola SDM, termasuk mencari, merekrut dan mempertahankan karyawan. Berikut lima cara teknologi AI membantu meningkatkan kepuasan kerja karyawan:

Laut Merah Membara, Arab Saudi Diuji: Tunduk Pada Perintah AS atau Berdamai dengan Yaman Halaman 3 Apa itu Satuan Panjang? Pengertian dan Jenisnya, Materi Matematika Kelas 3 SD Soal & Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 3 SD Halaman 30 Subtema 1: Jenis Alat Ukur Panjang dan Satuannya

30 Soal UAS PLBJ Kelas 4 SD Semester 2 Beserta Kunci Jawabannya, Lengkap Tiga Hari Anteng, Dua Rudal Koalisi Milisi Irak Hantam Pangkalan Militer AS di Ain al Assad 30 Contoh Soal UAS, PAS SBdP Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum 2013, Beserta Kunci Jawabannya

Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia AI dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan. Bahkan bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda tanda employee burnout atau keletihan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya.

Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas. "Perusahaan yang cepat menjawab masalah yang dihadapi karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi performa optimal para karyawan," ucap Arvy. Setiap bulan, tim HR di dalam perusahaan harus menyiapkan laporan strategis untuk mengetahui status terkini akan SDM dan merencanakan kebutuhan akan karyawan kedepannya.

Kemampuan AI untuk bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim HR dalam hal pelaporan. "Terbebasnya tim HR dari tugas repetitif yang menyita waktu, seperti membuat laporan, akan memberikan mereka ruang dan waktu untuk fokus ke tugas utama, yaitu merancang dan menjalankan program yang baik bagi kesejahteraan karyawan," sebut Arvy. Proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV.

Algoritma cerdas AI, bila ditanam di dalam software HR, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi. Perusahaan dan kandidat pun terbantukan karena AI mempercepat terpilihnya kandidat yang serasi dengan tuntutan peran. Kemampuan analisa AI mencakup sentimen dan rasa puas karyawan akan pekerjaan. Algoritma AI yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka.

"Emosi yang dirasakan karyawan berpengaruh besar pada motivasi kerja mereka. Sebab itu, perusahaan juga harus sensitif atas sentimen karyawan agar perusahaan bisa mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan lingkungan kerja yang sehat," terang Arvy. AI mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan. Karyawan pun akan bertumbuh secara profesional, sehingga lebih mantap dalam mengembangkan karir.

"Perusahaan perlu mendukung pertumbuhan karir para karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki calon calon pemimpin berbakat yang akan semakin memajukan bisnis," ujarnya. Kedepannya, perkembangan dari teknologi AI akan membuka berbagai cara baru bagi perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan SDM dan kesejahteraan kerja para karyawan. "Perusahaan yang sigap dalam merangkul AI akan menjadi lebih inovatif dalam hal pengelolaan SDM. Inovasi terkait HR akan memastikan bahwa perusahaan menciptakan budaya dan lingkungan kerja kondusif bagi karyawan yang akan menjalankan berbagai rencana untuk kemajuan bisnis," jelas Arvy.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*