
Platform media sosial TikTok memperluas ekspansi bisnis digitalnya dengan menggarap bisnis e commerce TikTok Shop di Amerika Serikat. Mirip seperti toko online Amazon, nantinya e commerce besutan TikTok ini memungkinkan para produsen atau pedagang China agar dapat mengrimkan berbagai macam produk produknya ke pasar Amerika. Termasuk pakaian, alat elektronik, dan alat dapur, hingga gadget. Para pengguna TikTok juga bisa mereview merchandise yang dijual melalui program TikTok maupun secara langsung di pengecer eksternal.
“TikTok akan menangani pemasaran, transaksi, logistik, dan layanan purna jual, sementara pengguna juga akan mendapatkan kemampuan untuk memberikan ulasan untuk produk yang dikirimkan oleh TikTok dan penjual eksternal,” jelas juru bicara TikTok. Mengutip dari The Verge, peluncuran layanan baru ini sengaja dilakukan untuk menyusul ketertinggalan TikTok dari platform pesaing. Dengan begini TikTok ini dapat menguasai pasar dunia dan mengalahkan para pesaing utamanya termasuk Temu, Wish dan perusahaan fast fashion Shein. Langkah ini diambil agar TikTok dapat kembali menggenjot laba kuartal gross merchandise value (GMV) atau jumlah total transaksi barang di platform dapat melonjak menjadi 20 miliar dolar AS di tahun ini secara global.
Tampang Safitri yang Bakar Rumah Gara gara Tidak Diberi Uang Buat Beli Sabu, Endingnya Masuk RSJ Prediksi dan Jadwal Al Nassr vs Al Ettifaq, Ronaldo CS Tancap Gas Kejar Klub Neymar Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Spanyol 2023 2024 Setelah Real Madrid Menang, Girona Imbang
Pakar Terpukau oleh Terowongan Hebat Hamas, Sebut Ada Pengaruh Korea Utara dan Iran Halaman 4 Prediksi Skor Al Nassr vs Al Ettifaq: Ronaldo Usung Misi Ganda, Tim Gerrard Lupa Cara Menang Tiru Amazon, Tiktok Ikut Terjun di Bisnis E Commerce AS Mulai 1 Agustus 2023
Warga Ukraina Siap %27Angkat Kaki%27 dan Ganti Kewarganegaraan Daripada Berperang Melawan Rusia Sebagai informasi, sebelum rilis di Amerika layanan e commerce TikTok telah lebih dulu meluncur di Indonesia usai mengantongi izin pemerintah terkait praktik ecommerce Tiktok Shop. Kemudian pada Maret lalu, Eksekutif di TikTok, ByteDance yang berbasis di Beijing mengungkap perusahaannya telah merilis ecommerce Tiktok Shop di Arab Saudi dan Inggris Raya.
Di tengah anjloknya kinerja keuangan Google, Youtube dan Instagram, TikTok justru mencatatkan lonjakan laba yang tajam selama setahun terakhir. Penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), dari perusahaan induk TiKTok yakni ByteDance dilaporkan melonjak 79 persen menjadi sekitar 25 miliar dolar AS. Lonjakan ini terjadi usai TikTok menjadi salah satu media sosial terpopuler di dunia. Bahkan menurut laporan We Are Social, aplikasi video pendek ini telah sukses memikat 1,09 miliar pengguna di seluruh dunia per April 2023.
Leave a Reply